Polemik Arisan Ibu Bhayangkari Polres Halteng, Dapat Sorotan Dari Kapolda Malut

WEDA, FN| Polemik arisan daring yang menyeret nama seorang ibu Bhayangkari di Halmahera Tengah, Arsyanti, kian panas. Salah satu peserta, NL, mengaku hingga kini belum menerima haknya meski telah keluar sebagai pemenang undian lebih dari dua bulan lalu.

Suami Arsyanti, yang bertugas di Polres Halmahera Tengah, sebelumnya mengklaim persoalan ini sudah dimediasi dan berjanji akan diselesaikan. Namun NL membantah keras.

“Yang dimediasi itu mungkin kelompok arisan lain, bukan kelompok saya. Hak saya sampai saat ini belum dibayar, hanya dijanjikan oleh suaminya Arsyanti melalui suami saya,” tegas NL.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok arisan NL terdiri dari 12 peserta dengan iuran Rp1 juta per bulan. Pemenang ditentukan lewat aplikasi Lucky Wheel. NL mengaku sudah menyetor enam kali sebelum keluar sebagai pemenang pada 8 Juni 2025. Meski begitu, uang kemenangannya belum diterima hingga sekarang.

Kasus ini mendapat sorotan serius dari Kapolda Maluku Utara, Drs. Waris Agono, M.Si., yang menegaskan larangan tegas bagi keluarga besar Polda Malut untuk terlibat arisan, baik sebagai penyelenggara maupun peserta.

“Karena pada akhirnya, arisan ini akan mencoreng nama baik kesatuan. Apalagi jika berujung masalah seperti ini,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Arsyanti belum memberikan pernyataan resmi terkait perbedaan informasi soal mediasi maupun pembayaran kepada NL. Sementara itu, NL menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum jika tidak ada kejelasan.

“Kalau bukan hari ini, berarti besok saya akan buat laporan resmi,” pungkasnya.

Sementara itu, polres Halmahera Tengah hingga saat ini, belum ada respon penindakan dari pihak polres sendiri. Padahal, sejumlah korban yang kurang lebih hampir 15 orang yang sudah melaporkan kejadian tersebut, sampai saat ini laporan meraka di duga alihkan laporan itu ke Propam.

Padahal laporan masyarakat seperti ini harus secepatnya di tindak lanjuti. “Polres terkesan diam dengan laporan kami,”ungkap salah satu korban saat di temui. (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *